Surga atau Neraka
Seorang calon pendeta Budha berusia muda pernah meminta pendeta senior untuk menerangkan tentang neraka. Pendeta senior itu menerangkan bahwa di neraka terdapat panic besar, lebarnya satu meter, terisi penuh dengan bakmi – namun demikian Anda hanya mempunyai alat Bantu berupa sumpit yang panjangnya juga satu meter.
“Anda bisa membayangkan apa yang terjadi,” pendeta itu menerangkan. “Semua orang lapar dan berkelahi untuk makan dengan sumpit panjang tersebut. Mereka berebutan mengambil bakmi, tapi sumpit panjang itu tidak mampu memasukkan bakmi ke mulut. Mereka kesal dan marah pada bakmi; masing-masing ingin makan lebih dulu, bahkan mereka menyerang orang lain untuk mendapatkan bakmi. Akhirnya, bakmi berserakan di mana-mana, tapi tidak di dalam mulut mereka, sehingga semuanya kelaparan yang menyakitkan.”
Calon pendeta muda lalu memeinta pendeta senior untuk menerangkan tentang surga. Dan jawaban pendeta senior adalah: “Pada pokoknya surga adalah sama keadaannya. Hanya di sana, setiap orang mengambil bakmi dan mendahulukan yang lain untuk memakannya. Silakan. Yang lain menikmati bakmi lalu mengucapkan terima kasih serta meminta ijin untuk membalas kebaikan dengan memberi kesempatan yang lain menyantap. Melalui pikiran yang tidak mementingkan diri sendiri, mereka semua hidup dengan ketentraman abadi.”
Surga atau Neraka
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot